HISTORIOGRAFI DAN MASUKNYA AGAMA HINDU-BUDHA KE INDONESIA
1)
Perkembangan
Historiografi Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan
Historiografi Indonesia merupakan penulisan
sejarah Indonesia yang menggunakan tata cara yang benar. Historiografi dapat
digunakan untuk mengetahui tentang sudut pandang pada interpretasi penulis yang
bekerja keras dalam penulisan sejarah. Dalam penulisannya terkadang sudut
pandangnya juga berbeda.
2)
Sejarah
Masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia
Hindia-Timur
dan Hindia-Belanda mempunyai persamaan kebudayaan sehingga sama dinamakan
Hindia. Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur
sutera) tetapi beralih ke jalur laut, sehingga secara tidak langsung melalui
perdagangan Cina.
Dibawah
ini beberapa hipotesis masuknya agama Hindhu ke Indonesia
1.
Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.
Dr. Ir. J.L. Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia
adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik
atau peperangan di India abad 4-5 M, maka prajurit yang telah kalah perang
terdesak, dan menyingkir ke Indonesia.
2.
Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr. N.
J. Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum
pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang
menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
3.
Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.
Vanleur, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum
brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi
kitab suci Weda. Kedatangan kaum brahmana tersebut diduga karena undangan
penguasa atau kepala suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan
agama Hindu ke Indonesia.
Pada
dasarnya ketiga teori tersebut memiliki kelemahan tersendiri yaitu karena
golongan Ksatria dan Waisya tidak menguasai Bahasa Sansekerta. Sedangkan Bahasa
Sansekerta adalah bahasa sastra yang tinggi yang dipakai dalam kitab suci Weda.
Dan golongan Brahmana walaupun menguasai Bahasa Sansekerta tetapi menurut
kepercayaan Hindu kolot tidak boleh menyebrangi laut.
3)
Ken
Arok Sebagai Pendiri Dinasti Rajasa
Terdapat
sejumlah sumber yang menceritakan atau mengisahkan Ken Arok yang masing-masing
mempunyai versi yang berbeda
1.
Pararaton
Para raton
(katuturanira Ken Arok) tidak jelas penulisnya. Kemungkinan-kemungkinan besar
kitab ini ditulis pada masa akhir Majapahit. JIA Brandes mempelajari tiga buah
naskah pararaton dan diterbitkan tahun 1896 dengan judul Pararton (Ken Arok) of
the het boek der koningen van tumapel en van Majapahit. Terjemahan dalam Bahasa
Indonesia dilakukan oleh Pitono H. Tahun
1953. Secara historis data yang disampaikan oleh Pararaton benar akan tetapi
detailnya (nama tokoh, tempat dan tahun
) tidak tepat. Mungkin penggubah pararaton tidak menggunakan sumber sejarah
2.
Negarakretagama
Negarakretagama merupakan sebuah kakawin
yang kaya informasi. Naskah ini ditemukan di Lombok (Puri Cakranegara) tahun 1894 dan telah diteliti oleh Brandes, H
Kern, N.J Krom, Berg, Bosch dan Poerbatjaraka. Naskah serupa
juga ditemukan di Klungkung dan Karangasem (Bali) pada tahun 1978 yang kemudian diteliti oleh Robson dan
diterbitkan di Leiden tahun 1995. Nama
asli kakawin ini Desawarnana, sedangkan Negarakretagama diambil dari
kolofon naskah. Kemungkinan besar kakawin Negarakretagama digubah pada 1365 M.
Dalam Desawarnana 17:9 nama Prapanca
merupakan nama samaran. Dalam
sebuah bait dituliskan bahwa ia merupakan seorang pujangga yang menggantikan
ayahnya sebagai dharmadyaksa ring kasogatan (agama Budha) di Majapahit.
Prasasti Canggu (1358 M) dan
Prasasti Sekar tertulis nama Dhang Acarya Nadendra sebagai dharmadyaksa ring
kasogatan. Kemungkinan inilah nama asli Mpu Prapanca sedangkan nama ayahnya
Dhang Acarya Kanakamuni. (Hadi Sidomulyo, 2007: 4, Slamet Mulyono, 2006: 348)
3.
Rajawangsa
Pararaton ini
mengisahkan bahwa Ken Arok
dilahirkan oleh Ni Ndok (bersuamikan Gajahpara) dari desa Pangkur (Malang).
Pada dasarnya ia merupakan anak dari dewa Brahma yang mendatangi Ni Ndok di
ladang Lalateng. Negarakretagama tidak menjelaskan siapa ayah dan ibu Ke Arok.
Dituliskan ia dilahirkan 1182 M dan dibesarkan di sebelah timur Gunung Kawi. Ken
Arok kemungkinan besar nama samaran (dalam bahasa Jawa Kuno berarti anak yang
nakal).
Prasarti Mulamalurung (1255
M) menyatakan bahwa pendiri Kerajaan Tumapel bergelar Bhatara Siwa. Ia
merupakan kakek dari Mapanji Seminingrat alias Jayawisnuwardhana.
Dari ketiga
sumber sejarah disimpulkan pendiri dinasti Rajasa (yang berkuasa di Singasari
dan Majapahit) adalah Ken Arok/Bhatara Siwa/Rajasa, seorang anak desa di Malang
Selatan yang mengalahkan Prabu Kertajaya pada tahun 1222 M.
Pararaton menyediakan legitimasi bagi Ken Arok dengan mitologi
Hinduisme: anak dewa, mempunyai Praba, beristrikan seorang Nareswari, dan
lain-lain.
·
Asal
usul keberadaan Ken Arok
-
Putra Gajah
Para dari desa Campara (Bacem, Sutojayan, Blitar) dengan seorang wanita
desa Pangkur (Jiwut, Nglegok, Blitar) bernama Ken Ndok.
-
Diasuh
oleh pencuri bernama Lembong kemudian
Bango Samparan. Ken
Arok bertemu seorang brahmana dari India bernama Lohgawe, yang datang ke
tanah Jawa mencari titisan Wisnu.
·
SINGASARI
Prasasti
Wuware (1289) dan Prasasti Singasari (1351) menyebut Wisnuwardhana dan
Kerta-negara sebagai pendiri Singasari.
Negarakretagama dan
Pararaton menyebut Ranggah Rasaja dan Rajasa sang Amurwabhuni sebagai nama
abhiseka pendiri kerajaan Singasari. Prof. CC Berg “nama Abhiseka Rajasa hanyalah tipuan,
rekaan penggubah Negarakretagama dan Pararaton.
Prasasti Kertarajasa (1305)
mengumumkan pendirian Rajasawangsa. Prasasti Calcutta (1041) Raja Airlangga menyebut
Isanawangsa (Sri Isanawikramatunggadewa). Demikian juga Sailendrawangsa yang
disebut dalam berbagai prasarti didirikan oleh Sailendra.
Prasasti Mulamalurung
menyebut pendiri Tumapel adalah Bhatara Siwa. Nama tersebut merupakan nama
Almarhum. Jadi Bhatara Siwa semasa hidupnya bernama Rajasa.(Slamet Mulyono,
2006: 99)
Prasasti Mulamalurung
Ditemukan pada tahun 1975 di
Kediri Jawa Timur berupa 10 buah lempeng tembaga. Prasasti berangka tahun 1177
S (1255 M) ini dikeluarkan oleh Nararyya Smining Rat (Wisnuwardhana) yang
meresmikan pemberian tanah kepada abdi setianya (Pranaraja) di desa Mula dan
Malurung yang berlaku surut sejak masa pemerintahan kakeknya (Bhatara Siwa yang meninggal di bangku emas)
Urutan Raja
Prasasti Mulamalurung
menuliskan urutan raja serta hubungannya dengan
Nararyya Smining Rat sebagai berikut:
-
Bhatara
Siwa (Sri Rajasa/Ken Arok) (kakek)
-
Anusapati
(ayah)
-
Ayah
Nararyya Waning-hyun (paman sekaligus mertua)
-
Nararyya
Gunging-bhaya (paman)
-
Nararyya
Tohjaya
(paman)
Daftar raja ini berbeda dengan urutan raja yang disampaikan
oleh Pararaton, dimana ada tambahan nomor 3 dan 4. Jadi kesimpulannya Pararaton
mempersingkat kisah rebutan kekuasaan di Singasari.(Hadi Sidomulyo, 2007)
Raja-raja Singasari
a.
Sri
Rajasa Sang Amurwabhumi 1222-1227
b. Anusapati 1227-1248 (Prasasti Maribong)
c. Jaya Wisnuwardhana/Smining Rat 1248-1270 (Prasasti
Mulamalurung)
d. Sri Kretanegara 1270-1292 (Negarakretagama 43:5), pada
masa pemerintahannya nama Tumapel diganti Singasari.
·
KEDIRI
Raja-raja
Kediri
Menurut Prasasti
Mulamalurung raja-raja di Kediri setelah 1222 adalah keturunan Sri Rajasa
yaitu:
- Bhatara Parameswara (Mahisa Wunga Teleng)
- Guningbhaya (Agnibhaya)
- Nararyya Tohjaya.
Dengan keterangan ini maka
setelah membunuh Anusapati, Nararyya Tohjaya tidak menggantikan Anusapati
sebagai raja di Tumapel, tetapi menggantikan Bhatara Parameswara sebagai raja
di Kediri.
Keretakan Tumapel
Hadi Sidomulyo (2007)
menyatakan perebutan kekuasaan di Tumapel pasca Anusapati sangat dahsyat,
dibuktikan dengan jumlah raja yang berkuasa
3 orang raja. Slamet Mulyono (1983) setelah meninggalnya Sri Rajasa
Bhatara Amurwabhumi Tumapel pecah menjadi dua: Kediri (dengan raja nomor 3, 4,
5 prasasti Mulamalurung) dan Jenggala dengan raja Nararyya Smining Rat yang
kemudian berhasil mempersatukan kembali Jenggala dan Panjalu.
Sri Kretanegara
Meluaskan wilayah ke luar
Jawa (Prasasti Amogapasa bertarikh 1286). Mengadakan perubahan besar-besaran dalam bidang
administrasi. Sri Kretanegara mencopot Mpu Raganata, Arya Wiraraja, dan
Wirakreti (Kidung Harsawijaya). Banyak pejabat yang kecewa sehingga menimbulkan
kegelisahan diantara para punggawa Singasari. Tahun 1292 Jayakatwang raja
Gelang-gelang menyerang Singasari.
4)
ISLAMISASI
NUSANTARA
Kapan,
siapa penyebarannya dan Negara perantara?
Ada
3 teori Islamisasi yang menjelaskan persoalan ini, yaitu teori Gujarat
(pedagang India), teori Mekkah, dan teori
Persia.
1.
Teori
Gujarat
Merupakan teori tertua yang menjelaskan
tentang masuknya Islam di Nusantara. Dinamakan teori Gujarat karena bertolak
dari pandangan yang mengatakan, bahwa Islam masuk ke Nusantara berasal dari
Gujarat pada abad ke-13 M. Pelakunya adalah pedagang India Muslim. Snouck
Hurgronjc diduga sebagai peletak dasar teori ini.
Alasan
teori gujarat menjelaskan proses Islamisasi Nusantara adalah:
1) Kurangnya
fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam proses islamisasi.
2) Adanya
hubungan dagang antara India-Nusantara yang telah lama terjalin. Inskripsio
tertua tentang Islam yang terdapat di Sumatera yang menggambarkan hubungan
Sumatera dan Gujarat.
2.
Teori
Makkah
Teori ini dicetuskan oleh Hamka (orang
Minang) dalam pidatonya pada Dies Natalis PTAIN ke-8 di Yogyakarta 1959. Adapun
alasan pendukung teori ini adalah:
1) Peranan
bangsa Arab yang membawa Islam ke Indonesia yang membawa Islam ke Indonesia
yang kemudian diikuti Persia dan Gujarat.
2) Adanya
mahzab syafi’i yang banyak berpengaruh di Indonesia.
3) Adanya
kekuatan politik partai hijriyah abad ke-7 yang berkembang di Indonesia.
3.
Teori
Persia
Pencetusnya Hoesein Djajadiningrat,
teori ini lebih menitikberatkan pada kebudayaan Islam di Nusantara mirip dengan
yang ada di Persia.
5)
Asal-Usul
Dinasti Mataram Islam
Perintis Kesultanan Mataram
Pendiri
dari Mataram Islam adalah
Raden
Bondan Kejawan putra Bhre Kertabhumi (Majapahit).
Tokoh utama Perintis Mataram
adalah:
• Ki Ageng Pamanahan,
• Ki Juru Martani dan
• Ki Ageng Panjawi
Mereka bertiga merupakan "Tiga Serangkai Mataram" atau "Three
Musketeers from Mataram" Perintis Kesultanan Mataram
Adapun
tokoh lain :
• Bondan Kejawan,
• Ki Ageng Wonosobo,
• Ki Ageng Getas
Pandawa,
• Nyai Ageng Ngerang dan Ki
Ageng Ngerang,
• Ki Ageng Made Pandan,
• Ki Ageng Saba,
• Ki Ageng Pakringan,
• Ki Ageng Sela,
• Ki Ageng Enis
- Dan keturunan masing-masing dari tokoh tersebut
Fakta Penguat Perintis Mataram
• Tokoh-tokoh perintis adalah keturunan ke 1 sampai
dengan ke 6 raja Majapahit terakhir Bhre Kertabhumi yang bergelar Brawijaya V.
• Keturunan Silang/Campuran dari Walisongo beserta
leluhurnya yang terhubung langsung kepada Imam Husain bin Ali bin Abu Thalib.
• Merupakan
"Misi" para Seikh
dan para Wali yang bertujuan
"meng-Islamkan Tanah Jawa"
yang sistematis dan berkelanjutan dengan
garis keturunan kerajaan.
Hubungan dengan Arya Panangsang
Sutawijaya (masih muda) ikut pasukan Ki Ageng Pamanahan dan Ki
Ageng Panjawi menumpas Arya
Panangsang pada 1549.
Arya
Panangsang tewas ditangan
Sutawijaya. Ki Juru Martani menyampaikan
laporan palsu kepada Hadiwijaya bahwa Arya Penangsang mati dibunuh Ki Pamanahan dan Ki Penjawi, kemudian Ki Ageng Pamanahan dan Ki Ageng
Panjawi mendapat hadiah tanah dari Hadiwijaya.
Cikal bakal Tanah Mataram
Hadiwijaya mendapat tanah Mataram dan Pati dan itu merupakan sebuah Hadiah.
Ki Ageng Pamanahan memimpin
Mataram yang masih berupa hutan lebat (Hutan Mentaok), Ki Ageng Penjawi memimpin
Pati yang saat itu sudah berwujud kota.
Sunan
Prapen (cucu Sunan Giri) mempunyai ramalan bahwa daerah Mataram akan
berdiri sebuah kerajaan yang lebih besar dari pada Pajang . kemudian Hadiwijaya menunda pemberian hadiah Mataram pada
tahun 1549, pada tahun 1556 Arya Panangsang tewas
.
Keluarga Ki Ageng Pamanahan dan Ki Ageng Panjawi membangun Desa Mataram sebagai desa Perdikan.
Dalam Babad Tanah Jawi
Ki
Ageng Pamanahan waktu itu minum
air kelapa muda Ajaib yang diberikan oleh Ki Ageng Giring .
Ki
Ageng Pamanahan merupakan penguasa desa Mataram kemudian
meninggal tahun
1575. Lalu
digantikan putranya
yang bernama Sutawijaya (raja Mataram
Islam yang pertama) ia dijuluki Panembahan
Senopati, yang artinya “Memberontak” Terhadap Pajang. Pada akhirnya Sutawijaya justru dianggap tidak tunduk lagi pada Pajang
Kemudian Hadiwijaya mengirim Ngabehi
Wilamarta dan Ngabehi Wuragil, dan Pangeran Benawa (putra mahkota), Arya Pamalad (menantu yang menjadi adipati Tuban), dan Patih Mancanegara
Keponakan Sutawijaya dari Raden Pabelan dihukum mati menyusup ke keputren Tumenggung Mayang
(ayah Pabelan) dijatuhi hukuman buang . Pajang X Mataram Hadiwijaya meninggal tahun 1582. Ia berwasiat supaya anak-anak dan menantunya jangan ada
yang membenci Sutawijaya. Arya Pangiri {anak Sunan Prawoto (Demak) menantu Hadiwijaya}
menjadi penguasa Pajang. Pangeran Benowo (anak Hadiwijaya) bersekutu dangan Sutawijaya.
Pangeran
Benowo menyerahkan
pusaka Pajang ke Mataram
Pendirian Kerajaan Mataram
• Panembahan Senapati
(Sutawijaya)
• putra sulung pasangan Ki Ageng Pamanahan dan Nyai Sabinah
• Ki Ageng Pamanahan > masih keterunan Brawijaya
• Nyai Sabinah > keturunan Sunan Giri > dan adik dari Ki Juru Martani
• Sutawijaya > anak angkat Hadiwijaya (Pajang)
• Nama lain Sutawijaya
> Raden Ngabehi Loring Pasar
Raja-raja Mataram Islam
1. Panembahan Senopati
2. Prabu Hanyokrowati
3. Sultan Agung Hanyokrokusumo
4. Amangkurat I
6)
Kontroversi
Tanam Paksa
·
Ciri-ciri
Tanam Paksa
Ciri utama dari pelaksanaan sistem tanam paksa
adalah keharusan bagi rakyat untuk membayar pajak dalam bentuk pajak in natura,
yaitu dalam bentuk hasil-hasil pertanian mereka. Ketentuan-ketentuan sistem
tanam paksa, terdapat dalam Staatblad (lembaran negara) No. 22 tahun 1834.
Ketentuan-ketentuan pokoknya antara lain:
1. Orang-orang
Indonesia akan menyediakan sebagian dari tanah sawahnya untuk ditanami tanaman
yang laku di pasar Eropa seperti kopi, teh, tebu, dan nila. Tanah yang
diserahkan itu tidak lebih dari seperlima dari seluruh sawah desa.
2. Bagian
tanah yang disediakan sebanyak seperlima luas sawah itu bebas dari pajak.
3. Pekerjaan
untuk memelihara tanaman tersebut tidak boleh melebihi lamanya pekerjaan yang
diperlukan untuk memelihara sawahnya sendiri.
4. Bagian
tanah yang disediakan untuk menanam tanaman dagangan dibebasakan dari
pembayaran pajak tanah.
5. Hasil
dari tanaman tersebut diserahkan kepada Pemerintah Belanda dan ditimbang. Jika
harganya ditaksir melebihi harga sewa tanah yang harus dibayar oleh rakyat,
maka lebihnya tersebut akan dikembalikan kepada rakyat. Hal ini bertujuan untuk
memacu para penanam supaya bertanam dan memajukan tanaman ekspor.
6. Tanaman
yang rusak akibat bencana alam, dan bukan akibat kemalasan atau kelalaian
rakyat, maka akan ditangggung oleh pihak pememrintah.
7. Pelaksanaan tanam paksa diserahkan kepada pegawai-pegawai pribumi, dan pihak pegawai Eropa hanya sebagai pengawas.
7. Pelaksanaan tanam paksa diserahkan kepada pegawai-pegawai pribumi, dan pihak pegawai Eropa hanya sebagai pengawas.
·
Faktor
Tanam Paksa
Faktor utama diberlakukannya sistem tanam paksa di
Indonesia adalah adanya kesulitan keuangan yang dialami oleh Pemerintah
Belanda. Pengeluaran Belanda digunakan untuk membiayai keperluan militer
sebagai akibat Perang Belgia pada tahun 1830 di Negeri Belanda dan Perang Jawa
atau Perang Diponegoro (1825-1830) di Indonesia. Perang Belgia berakhir dengan
kemerdekaan Belgia (memisahkan diri dari Belanda) dan menyebabkan keuangan
Belanda memburuk.
·
Manfaat
tanam paksa
Tanam paksa bagi anak didik adalah cara
berpikir Belanda dalam mengambil potensi yang ada dengan menghadirkan Negara.
·
Dampak
Tanam Paksa
Melihat dampak tanam paksa yang dijalankan oleh Van
den Bosch, maka pihak Belanda lah yang mendapatkan banyak keuntungan. Sejak
tahun 1831 anggaran belanja kolonial Indonesia sudah seimbang, dan sesudah itu
hutang-hutang lama VOC dilunaskan. Uang dalam jumlah yang sangat besar dikirim
ke negeri Belanda, dari tahun 1831-1877 perbendaharaan Kerajaan Belanda telah
menerima 832 juta gulden. Pendapatan-pendapatan ini membuat perekonomian dalam
negeri Belanda stabil: hutang-hutang dilunasi, pajak-pajak diturunkan,
kubu-kubu pertahanan, terusan-terusan, dan jalan-jalan kereta api negara
dibangun, semuanya diperoleh dari keuntungan-keuntungan yang diperas dari
desa-desa Jawa.
Akibat sistem tanam paksa ini bagi rakyat Indonesia
ditunjukkan dengan kondisi yang berbeda dengan Belanda. Tenaga rakyat diperas
dan tidak mendapakan imbalan yang setimpal. Rakyat mengalami berbagai
penderitaan dan mendertita berbagai penyakit.
Segi positif bagi Indonesia yaitu rakyat Indonesia
mengenal teknologi pertanian baru yaitu multicrops. Selain itu juga mulai
mengenal tanaman dagang yang laku dipasaran ekspor Eropa.
7)
Budi
Utomo Sebagai Pelopor Kebangkitan Nasional Indonesia
Budi
Utomo didirikan pada
tanggal 20 Mei 1908 atas inisiatif dari Dr
Wahidin Sudirohusodo yang kemudian disambut oleh Soetomo dan rekan-rekannya di School Tot Opleiding van Indische
arsten (STOVIA) atau Sekolah Dokter
Pribumi
·
Tujuan Budi Utomo
Berusaha sekuat tenaga
dengan menempuh jalan yang sah supaya bangsa dan nusa Jawa dan Madura mendapat
kemajuan yang harmonis dan memberikan bantuan kepada orang-orang yang mempunyai
tujuan yang serupa dengan ini
·
Kongres
I Budi Utomo di Yogyakarta (Oktober 1908)
-
Tidak
mengadakan kegiatan politik.
-
Bidang
utama adalah pendidikan dan kebudayaan.
-
Terbatas
wilayah Jawa dan Madura.
-
Mengangkat
R.T. Tirtokusumo yang menjabat sebagai Bupati Karanganyar sebagai ketua.
·
Aliansi
Pendukung Sarekat Islam
-
sebagian
tokoh-tokoh BU menganggap Islam sebagai halangan.
-
SI
yang dahulu bernama SDI (Sarekat Dagang Islam) didirikan pada 16 Oktober 1905
-
Safrizal
Rambe buku“Sarekat Islam, Pelopor Bangkitnya Nasionalisme Indonesia, 1905-1942″
SI justru memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pergerakan nasional yang
sejak lahirnya telah memperjuangkan emansipasi sosial politik masyarakat
Indonesia.
·
Aliansi
Pendukung Sarekat Islam
-
KH.
Firdaus AN, (mantan Ketua Majelis Syuro Syarikat Islam)
-
Budi
Utomo, bersifat Jawa-Madura sentris, sama sekali bukan kebangsaan
-
cenderung
kooperatif dengan Belanda berakibat baik bagi para anggota Budi Utomo
-
Syarekat
Dagang Islam yang lebih berasaskan kebangsaan
-
SDI
> Non-kooperatif dengan Belanda
·
Pendukung
Konggres Pemuda Sebagai Tonggak Kebangkitan Nasional
-
Syafi’i
Ma’arif yang menegaskan bahwa BU dan Organisasai Kedaerahan telah berjasa dengan caranya sendiri.
-
Sumpah
Pemuda, semua gerakan kedaerahan, sekalipun dengan susah payah, akhirnya
meleburkan diri dan bersepakat untuk mendeklarasikan trilogi (menyebut tumpah darah/tanah, bangsa, dan bahasa
Indonesia.
-
Sumpah
ini didukung oleh berbagai anak suku bangsa dan golongan
Ruh
kebangkitan Nasional adalah pendidikan
oleh karena itu Budi Utomo ditetapkan sebagai tonggak kebangkitan nasional.
·
Militer
1. Ada
dinamika masa Hatta
2. Ada
dinamika politik Indonesia
3. Suatu
militer masuk dalam politik
4. Kemudian
keluar dalam perpolitikan
Militer
Indonesia masih santun dibandingkan dengan negara-negara lain. Fungsi militer
adalah menjaga keamanan.
Tidak
ada parpol yang di hukum itu karena yang membuat orang-orang parpol.
Problem
politik kita adalah seolah-olah merupakan Jakarta.
Contoh
negara yang ptut di contoh adalah Cina. Dalam Dokumen Cina memuat Reformasi
Kebudayaan, yangmana hal tersebut dapat dijadikan contoh dalam penerapan sistem
politik maupun negara yang tidak carut-marut. Dalam perkembangannya sejarah tidak be continue
tapi terputus ditengah jalan.
·
Perkembangan
dan sejarah partai politik
Awal
kepartaian di Indonesia
-
Budi Utomo merupakan cikal bakal
berdirinya partai politik di era pergerakan kemerdekaan Indonesia.
-
Akar pertama politik yaitu Indische
Partij apad tanggal 15 September 1912 oleh tiga serangkai
-
Tiga rangkai yaitu Dowes Dekker, Tjipto
Mangunkusumo dan Soewardi Mangunkusumo.
-
PK Poerwantana (Indische partai)
merupakan partai politik pertama di Indonesia yang menjadi pelopor timbulnya
organisasi-organisasi politik di zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar