Senin, 11 Agustus 2014

Masa Pemerintahan Republik Bataaf

Pada tahun 1795 terjadi perubahan di Belanda. Muncullah kelompok yang menamakan dirinya kaum patriot. Kaum ini terpengaruh oleh semboyan Revolusi Perancis: liberte (kemerdekaan), egalite (persamaan), dan fraternite (persaudaraan). Berdasarkan ide dan paham yang digelorakan dalam Revolusi Perancis itu maka kaum patriot menghendaki perlunya negara kesatuan. Bertepatan dengan keinginan itu pada awal tahun 1795 pasukan Perancis menyerbu Belanda. Raja Willem V melarikan diri ke Inggris. Belanda dikuasai Perancis. Dibentuklah pemerintahan baru sebagai bagian dari Perancis yang dinamakan Republik Bataaf (1795-1806). Sebagai pemimpin Republik Bataaf adalah Louis Napoleon saudara dari Napoleon Bonaparte Sementara itu dalam pengasingan, Raja Willem V oleh pemerintah Inggris ditempatkan di Kota Kew. Raja Willem V kemudian mengeluarkan perintah yang terkenal dengan “Surat-surat Kew”. Isi perintah itu adalah agar para penguasa di negeri jajahan Belanda menyerahkan wilayahnya kepada Inggris bukan kepada Perancis. Dengan “Surat-surat Kew” itu pihak Inggris bertindak cepat dengan mengambil alih beberapa daerah di Hindia seperti Padang pada tahun 1795, kemudian menguasai Ambon dan Banda tahun 1796. Inggris juga memperkuat armadanya untuk melakukan blokade terhadap Batavia.
Sudah barang tentu pihak Perancis dan Republik Bataaf juga tidak ingin ketinggalan untuk segera mengambil alih seluruh daerah bekas kekuasaan VOC di Kepulauan Nusantara. Karena Republik Bataaf ini merupakan vassal dari Perancis, maka kebijakan-kebijakan Republik Bataaf untuk mengatur pemerintahan di Hindia masih juga terpengaruh oleh Perancis. Kebijakan yang utama bagi Perancis waktu itu adalah memerangi Inggris. Oleh karena itu, untuk mempertahankan Kepulauan Nusantara dari serangan Inggris diperlukan pemimpin yang kuat. Ditunjuklah seorang muda dari kaum patriot untuk memimpin Hindia, yakni Herman Williem Daendels. Ia dikenal sebagai tokoh muda yang revolusioner.

a. Pemerintahan Herman Williem Daendels (1808-1811)

H.W. Daendels sebagai Gubernur Jenderal memerintah di Nusantara pada tahun 1808-1811. Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa agar tidak dikuasai Inggris. Sebagai pemimpin yang ditunjuk oleh Pemerintahan Republik Bataaf, Daendels harus memperkuat pertahanan dan juga memperbaiki administrasi pemerintahan, serta kehidupan sosial ekonomi di Nusantara khususnya di tanah Jawa. Daendels adalah kaum patriot dan liberal dari Belanda yang sangat dipengaruhi oleh ajaran Revolusi Perancis. Di dalam berbagai pidatonya, Daendels tidak lupa mengutip semboyan Revolusi Perancis. Daendels ingin menanamkan jiwa kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan di lingkungan masyarakat Hindia. Oleh karena itu, ia ingin memberantas praktik-praktik feodalisme. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih dinamis dan produktif untuk kepentingan negeri induk (Republik Bataaf). Langkah ini juga untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan sekaligus membatasi hak-hak para bupati yang terkait dengan penguasaan atas tanah dan penggunaan tenaga rakyat. Dalam rangka mengemban tugas sebagai gubernur jenderal dan memenuhi pesan dari pemerintah induk, Daendels melakukan beberapa langkah strategis, terutama menyangkut bidang birokrasi Pemerintahan, hukum dan peradilan, ekonomi dan keuangan, sosial
1. Bidang Pertahanan dan Keamanan

      Memenuhi tugas mempertahankan Jawa dari serangan Inggris, Daendels melakukan langkah- langkah:
1)      Membangun benteng-benteng pertahanan baru
2)  Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon. Namun pembangunan  pangkalan di Ujungkulon boleh dikatakan tidak berhasil
3)  Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang-orang pribumi karena pada waktu pergi ke Nusantara, Daendels tidak membawa pasukan. Oleh karena itu, Daendels segera menambah jumlah pasukan yang diambil dari orang-orang pribumi, yakni dari 4.000 orang menjadi 18.000 orang (baca Ricklefs, 2005)
4)     Membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat, sekarang Provinsi Banten) sampai Panarukan (ujung timur Pulau Jawa, Provinsi Jawa Timur) sepanjang kurang lebih 1.100 km. Jalan ini sering dinamakan Jalan Daendels.



2. Bidang Hukum dan Peradilan
a) Dalam bidang hukum, Deandels membentuk 3 jenis pengadilan yaitu :
(1) Pengadilan untuk orang Eropa
(2) Pengadilan untuk orang pribumi
(3) Pengadilan untuk oran Timur Asing
Pengadilan untuk pribumi ada di setiap prefektur dengan prefek sebagai ketua dan para bupati sebagai anggota. Hukum ini diterapkan di wilayah kabupaten, sedangkan di wilayah prefektuur seperti Batavia, Semarang, dan Surabaya di berlakukan hukum Eropa.
b) Pemberantasan Korupsi tanpa pandang bulu termasuk terhadap bangsa Eropa. Akan tetapi, Deandels sendiri malah melakukan korupsi besar-besaran dalam penjualan tanah kepada pihak swasta.
3.  Bidang Militer dan Pertahanan
Dalam melaksanakan tugas utamanya untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Deandels mengambil langkah-langkah berikut ini :
a)      Membangun jalan anatara Anyer-Panarukan, baik sebagai lalu lintas pertahanan maupun perekonomian
b)      Menambah jumlah angkatan perang dari 3000 orang menjadi 20.000 orang
c)      Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang. Hal itu dilakukan karena ia tidak dapat mengharapkan lagi bantuan dari eropa akibat blokade Inggris di lautan.
d)     Membangun pangkalan laut di Ujung Kulon dan surabaya

4. Bidang Ekonomi dan Keuangan
a) Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara dan dilakukan pemberantas korupsi dengan keras.
b) Mengeluarkan uang kertas
c) Memperbaiki gaji pegawai
d) Pajak in natura  dan sistem penyerahan wajibyang diterpakn pada zaman VOC tetap dilanjutkan, bahkan ditingkatkan
e) Mengadakan monopoli perdagangan bebas
f) Mengadakan monopoli perdagangan bebas
g) mrngadakan Preager Stesel  yaitu kewajiban bagi rakyat Priangan dan sekitarnya untuk menanam tanaman ekspor

5. Bidang Sosial
a) Menghapus upacara penghormatan kepada Residen, sunan, atau sultan
b) Perbudakan dibiarkan berkembang
c) Rakyat dipaksa melakukan kerja rodi untuk membangun jalan Anyer-Panarukan
d) Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos
 


Tugas





 

 
Soal :
1. Analisislah gambar diatas, daerah mana saja yang dilalui Deandels untuk membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan?
 

2. Dalam rangka mengemban tugas sebagai gubernur jenderal dan memenuhi pesan dari pemerintah induk, Daendels melakukan beberapa langkah strategis,
a.       Bidang Birokrasi Pemerintahan  ( Kelompok 1 )
b.      Bidang Hukum dan Peradilan     ( Kelompok 2 )
c.       Bidang Militer dan pertahanan    ( Kelompok 3 )
d.      Bidang Ekonomi dan keuangan   ( Kelompok 4 )
e.       Bidang sosial                               ( Kelompok  5)

 SELAMAT MENGERJAKAN ^__^








Tidak ada komentar:

Posting Komentar